7 Faktor yang Menjadi Penyebab Munculnya Epilepsi – Definisi epilepsi atau dikenal juga dengan sebutan ayan adalah penyakit Gates of Olympus kronis yang memiliki ciri khas berupa kejang kambuhan yang seringnya muncul tanpa pencetus. Penyakit terjadi karena adanya gangguan sistem saraf pusat (neurologis) yang menyebabkan kejang atau terkadang hilang kesadaran. Kejang berbeda dengan penyakit epilepsi. Kejang memang gejala utama dari penyakit epilepsi. Namun, tidak semua orang yang mengalami kejang menderita ayan. Umumnya, seseorang tidak dianggap mengidap ayan jika ia tidak pernah mengalami dua kali kejang atau lebih dalam waktu 24 jam kejang tanpa alasan jelas. Namun pada pengidap epilepsi, kejang bisa terjadi lebih dari sekali alias berulang di waktu yang sama atau di waktu berbeda.
Bahkan, pada beberapa kasus, epilepsi bisa menyebabkan kejang di saat tidur. Kemungkinan besar ini terjadi karena adanya perubahan fase tubuh dari bangun ke tidur yang memicu aktivitas tidak normal di otak. Di samping itu, perbedaan kejang dengan epilepsi juga bisa dilihat dari penyebabnya. Kejang biasa terjadi akibat sel-sel saraf bekerja lebih cepat dan dengan kontrol yang kurang dari biasanya. Sementara penyakit epilepsi terjadi ketika ada gangguan pada otak.
Faktor – Faktor Penyebab Epilepsi
Meskipun penyebabnya tidak diketahui secara pasti, ilmuwan telah menemukan berbagai faktor yang slot terbaru dapat meningkatkan risiko penyakit ayan. Berikut ini adalah faktor risiko dari penyakit epilepsi:
- Usia. Ada lebih banyak kasus epilepsi pada anak dan lansia daripada orang dewasa usia produktif. Meski begitu, kondisi ini juga dapat dialami oleh semua kalangan usia yang memang berisiko tinggi memiliki ayan.
- Genetik. Bagi kebanyakan orang, gen dapat menjadi penyebab epilepsi. Jadi, jika Anda memiliki riwayat keluarga ayan, Anda berisiko lebih tinggi memiliki kondisi tersebut.
- Cedera pada kepala. Cedera kepala akibat kecelakaan mobil, terjatuh, ataupun cedera traumatik lainnya ikut berperan menjadi penyebab epilepsi.
- Stroke dan penyakit vaskular. Stroke dan penyakit vaskular (pembuluh darah) lainnya dapat menyebabkan kerusakan otak yang dapat memicu kondisi ini.
- Demensia. Demensia dapat meningkatkan risiko ayan pada lansia.
- Infeksi otak. Infeksi seperti meningitis, yang menyebabkan peradangan di otak atau sumsum tulang belakang, dapat meningkatkan risiko Anda terkena penyakit ini.
- Riwayat kejang di masa kecil. Demam tinggi bisa menjadi penyebab penyakit epilepsi pada anak. Meski tidak semua, tapi kondisi ini umumnya lebih rentan dialami anak yang memang memiliki gangguan sistem saraf dan riwayat keluarga dengan ayan.
Penyebab Penyakit Epilepsi
Dalam banyak kasus,penyebab penyakit ayan tidak diketahui. Namun, berikut ini adalah beberapa faktor yang memengaruhi otak dan slot garansi mungkin menjadi penyebab epilepsi, meliputi:
- Pengaruh genetik. Beberapa jenis ayan, yang dikategorikan berdasarkan tipe kejang yang Anda alami atau bagian otak yang terpengaruh, terjadi dalam keluarga.
- Cedera pada kepala. Cedera kepala akibat kecelakaan mobil, terjatuh, ataupun cedera traumatik lainnya juga bisa jadi penyebab epilepsi.
- Kondisi otak. Kondisi otak yang menyebabkan kerusakan pada otak, seperti tumor otak atau stroke, dapat menyebabkan ayan. Stroke adalah penyebab epilepsi yang paling sering terjadi pada orang dewasa yang berusia di atas 35 tahun.
- Penyakit menular. Penyakit menular, seperti meningitis, HIV/AIDS dan ensefalitis virus, bisa jadi menyebabkan ayan.
- Cedera sebelum persalinan. Epilepsi pada anak biasanya dipicu karena berbagai gangguan selama kehamilan. Sebelum lahir, bayi sensitif terhadap kerusakan otak yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti infeksi pada ibu, nutrisi yang buruk atau kekurangan oksigen.
- Gangguan perkembangan. Ayan kadang-kadang dapat dikaitkan dengan gangguan perkembangan, seperti autisme dan neurofibromatosis.
Tanda – Tanda & Gejala Penyakit Epilepsi
Penyakit ayan terjadi akibat aktivitas abnormal di otak yang dapat memengaruhi proses apa pun yang diatur oleh otak Anda. Dalam banyak kasus, gejala epilepsi berlangsung secara spontan dan singkat. Berikut ini adalah beberapa tanda dan gejala penyakit ayan (epilepsi) yang umumnya terjadi, baik pada bayi, anak atau orang dewasa.
- Kebingungan sementara.
- Mata kosong (bengong) menatap satu titik terlalu lama.
- Gerakan menyentak tak terkendali pada tangan dan kaki.
- Hilang kesadaran sepenuhnya atau sementara.
- Gejala psikis.
- Kekakuan otot.
- Gemetar (tremor) atau kejang, pada sebagian anggota tubuh (wajah, lengan, kaki) atau keseluruhan.
- Kejang yang diikuti oleh tubuh menegang dan hilang kesadaran secara tiba-tiba, yang bisa menyebabkan orang tersebut tiba-tiba terjatuh.